Minggu, 07 Oktober 2012

Besaran dan Satuan


Besaran dan Satuan
Hasil pengukuran selalu mengandung dua hal, yakni: kuantitas
atau nilai dan satuan. Sesuatu yang memiliki kuantitas dan satuan tersebut
dinamakan besaran. Berbagai besaran yang kuantitasnya dapat diukur,
baik secara langsung maupun tak langsung, disebut besaran fisis, misalnya
panjang dan waktu. Tetapi banyak juga besaran-besaran yang
dikategorikan non-fisis, karena kuantitasnya belum dapat diukur, misalnya
cinta, bau, dan rasa.
Dahulu orang sering menggunakan anggota tubuh sebagai satuan
pengukuran, misalnya jari, hasta, kaki, jengkal, dan depa. Namun satuansatuan
tersebut menyulitkan dalam komunikasi, karena nilainya berbedabeda
untuk setiap orang. Satuan semacam ini disebut satuan tak baku.
Untuk kebutuhan komunikasi, apalagi untuk kepentingan ilmiah,
pengukuran harus menggunakan satuan baku, yaitu satuan pengukuran
yang nilainya tetap dan disepakati secara internasional, misalnya meter,
sekon, dan kilogram.
Adanya kemungkinan perbedaan penafsiran terhadap hasil
pengukuran dengan berbagai standar tersebut, memacu para ilmuwan
untuk menetapkan suatu sistem satuan internasional yang digunakan
sebagai acuan semua orang di penjuru dunia. Pada tahun 1960, dalam The
Eleventh General Conference on Weights and Measures (Konferensi
Umum ke-11 tentang Berat dan Ukuran) yang diselenggarakan di Paris,
ditetapkanlah suatu sistem satuan internasional, yang disebut sistem SI
(Sistem International).
Di dalam Sistem Internasional dikenal dua besaran berdasarkan
sistem generiknya, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran
pokok adalah besaran yang satuannya ditetapkan lebih dulu atau besaran
yang satuannya didefinisikan sendiri berdasarkan hasil konferensi
internasional mengenai berat dan ukuran. Berdasar Konferensi Umum
mengenai Berat dan Ukuran ke-14 tahun 1971, besaran pokok ada tujuh,
yaitu panjang, massa, waktu, kuat arus listrik, temperatur, jumlah zat, dan
intensitas cahaya. Tabel 1.1 menunjukkan tujuh besaran pokok tersebut
beserta satuan dan dimensinya.
Diskusikan dengan teman-temanmu, mungkinkah suatu
besaran nonfisis suatu saat akan menjadi besaran fisis?
9
Tabel 1.1 Besaran Pokok dan Satuannya dalam SI

No
Besaran
Satuan dasar
SI
Simbol Dimensi
1
Panjang
Meter
M
[L]
2
Massa
Kilogram
Kg
[M]
3
Waktu
Sekon
s
[T]
4
Arus Listrik
Ampere
A
[I]
5
Suhu
Kelvin
K
[θ]
6
Jumlah Zat
Mol
Mol
[N]
7
Intesitas Cahaya
Kandela
cd
[J]

Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan atau
diperoleh dari besaran-besaran pokok. Satuan besaran turunan diperoleh
dari satuan-satuan besaran pokok yang menurunkannya, seperti terlihat
dalam Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Contoh besaran turunan


Besaran
Rumus
Satuan
Dimensi
Volume
Panjang × lebar × tinggi
M3
[L3]
Kecepatan
Perpindahan/waktu
m.s-1
[LT-1]
Momentum
Massa × kecepatan
kg.m.s-1
[MLT-1]
’]
Satuan besaran turunan di samping diperoleh dari penjabaran
satuan besaran pokok yang terkait, satuan besaran turunan sering juga
diambil dari nama orang yang berjasa dibidang tersebut. Sebagai contoh,
satuan gaya adalah kg.m.s-2 sering dinyatakan dengan newton, satuan
usaha adalah kg.m2.s-2 sering dinyatakan dengan joule.

1 komentar:

  1. thank you informasinya, bisa juga mampir ke web mengenai kredit pendidikan jika berkenan, terima kasih

    BalasHapus