Besaran dan Satuan
Hasil pengukuran selalu mengandung dua
hal, yakni: kuantitas
atau nilai dan satuan. Sesuatu yang
memiliki kuantitas dan satuan tersebut
dinamakan besaran. Berbagai
besaran yang kuantitasnya dapat diukur,
baik secara langsung maupun tak langsung,
disebut besaran fisis, misalnya
panjang dan waktu. Tetapi banyak juga
besaran-besaran yang
dikategorikan non-fisis, karena
kuantitasnya belum dapat diukur, misalnya
cinta, bau, dan rasa.
Dahulu orang sering menggunakan anggota
tubuh sebagai satuan
pengukuran, misalnya jari, hasta, kaki,
jengkal, dan depa. Namun satuansatuan
tersebut menyulitkan dalam komunikasi,
karena nilainya berbedabeda
untuk setiap orang. Satuan semacam ini
disebut satuan tak baku.
Untuk kebutuhan komunikasi, apalagi
untuk kepentingan ilmiah,
pengukuran harus menggunakan satuan
baku, yaitu satuan pengukuran
yang nilainya tetap dan disepakati
secara internasional, misalnya meter,
sekon, dan kilogram.
Adanya kemungkinan perbedaan penafsiran
terhadap hasil
pengukuran dengan berbagai standar
tersebut, memacu para ilmuwan
untuk menetapkan suatu sistem satuan
internasional yang digunakan
sebagai acuan semua orang di penjuru
dunia. Pada tahun 1960, dalam The
Eleventh General
Conference on Weights and Measures (Konferensi
Umum ke-11 tentang Berat dan Ukuran)
yang diselenggarakan di Paris,
ditetapkanlah suatu sistem satuan
internasional, yang disebut sistem SI
(Sistem
International).
Di dalam Sistem Internasional dikenal
dua besaran berdasarkan
sistem generiknya, yaitu besaran pokok
dan besaran turunan. Besaran
pokok adalah besaran yang
satuannya ditetapkan lebih dulu atau besaran
yang satuannya didefinisikan sendiri
berdasarkan hasil konferensi
internasional mengenai berat dan ukuran.
Berdasar Konferensi Umum
mengenai Berat dan Ukuran ke-14 tahun
1971, besaran pokok ada tujuh,
yaitu panjang, massa, waktu, kuat arus
listrik, temperatur, jumlah zat, dan
intensitas cahaya. Tabel 1.1 menunjukkan
tujuh besaran pokok tersebut
beserta satuan dan dimensinya.
Diskusikan dengan
teman-temanmu, mungkinkah suatu
besaran nonfisis
suatu saat akan menjadi besaran fisis?
9
Tabel 1.1 Besaran Pokok dan Satuannya
dalam SI
No
|
Besaran
|
Satuan
dasar
|
SI
|
Simbol
Dimensi
|
1
|
Panjang
|
Meter
|
M
|
[L]
|
2
|
Massa
|
Kilogram
|
Kg
|
[M]
|
3
|
Waktu
|
Sekon
|
s
|
[T]
|
4
|
Arus
Listrik
|
Ampere
|
A
|
[I]
|
5
|
Suhu
|
Kelvin
|
K
|
[θ]
|
6
|
Jumlah
Zat
|
Mol
|
Mol
|
[N]
|
7
|
Intesitas
Cahaya
|
Kandela
|
cd
|
[J]
|
Besaran turunan adalah besaran yang
dapat diturunkan atau
diperoleh dari besaran-besaran pokok.
Satuan besaran turunan diperoleh
dari satuan-satuan besaran pokok yang
menurunkannya, seperti terlihat
dalam Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Contoh besaran turunan
Besaran
|
Rumus
|
Satuan
|
Dimensi
|
Volume
|
Panjang
× lebar × tinggi
|
M3
|
[L3]
|
Kecepatan
|
Perpindahan/waktu
|
m.s-1
|
[LT-1]
|
Momentum
|
Massa × kecepatan
|
kg.m.s-1
|
[MLT-1]
|
’]
Satuan besaran turunan di samping
diperoleh dari penjabaran
satuan besaran pokok yang terkait,
satuan besaran turunan sering juga
diambil dari nama orang yang berjasa
dibidang tersebut. Sebagai contoh,
satuan gaya adalah kg.m.s-2
sering dinyatakan dengan newton, satuan
usaha adalah kg.m2.s-2 sering dinyatakan
dengan joule.
thank you informasinya, bisa juga mampir ke web mengenai kredit pendidikan jika berkenan, terima kasih
BalasHapus